Friday, May 3, 2013

Kampuang Nan Jauh di Mato

sumber video : post dari goole+
Kampuang den jauah di mato
Gunuang sansai bakuliliang
Takana jo kawan-kawan den lamo
Sangkek basuliang-suliang
Panduduaknyo nan elok
Nan suko bagotong royong
Kok susah samo-samo diraso
Den takana jo kampuang
Takana jo kampuang
Induak, ayah, adiak sadonyo
Raso maimbau-imbau den pulang
Den takana jo kampuang
Takana jo kampuang – 4x
Takana …
Lagu berjudul Kampuang nan Jauh di Mato ini dipopulerkan oleh Oslan Husein, seorang aktor dan penyanyi di Indonesia yang terkenal menyanyikan lagu-lagu berbahasa minang. Lagu yang dalam bahasa Indonesianya yaitu Kampung yang Jauh di Mata ini populer di era tahun 1950an, saat generasi pertama perantau sesudah kemerdekaan. Ketika itu para pemuda merantau mencari ilmu dan biasanya pulang kampung pada saat bulan puasa (ketika itu di bulan puasa sekolah diliburkan). Pada bulan libur itu hampir setiap hari lagu ini disiarkan oleh RRI (satu-satunya radio ketika itu). Memang terasa nikmat ketika pulang bersama naik kapal laut dari Tanjung Periuk ke Teluk Bayur. Di sana perantau bertemu dan melepas rindu dengan orang tua, sanak saudara, dan teman yang juga pulang.


Lagu ini telah menjadi khasanah nusantara, karena sudah menjadi lagu rakyat Indonesia, Bahkan lagu ini dapat dikatakan bukan sebagai lagu yang diperuntukan orang minang. Tapi apakah makna lagu ini masih relevan dengan zaman sekarang ?

Takana jo kampuang ? (Rindu dengan Kampung Halaman ?) Mungkin tingkat kekangenan itu tidak lagi seperti dahulu, karena dunia serasa sudah mengecil tanpa batas jarak dan waktu. Media transportasi semakin canggih sehingga pulang kampung pun dapat dihitung dalam beberapa jam saja. Ditambah dengan media komunikasi yang sedikitnya dapat melepas rasa kangen.

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments:

Post a Comment