Wednesday, May 8, 2013

Gerhana Matahari Cincin 10 Mei 2013


 
Gerhana Matahari
NASA  (National Aeronautics and Space Administration) dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Indonesia memperkirakan akan terjadi Gerhana Matahari Cincin pada tanggal 9 sampai dengan 10 Mei 2013 (UTC), dengan perkiraan magnitude sebesar 0.9544. 
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari, sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.


Berdasarkan situs resmi BMKG yang dilansir di Jakarta Jumat kemarin, menyebutkan bahwa gerhana matahari cincin tersebut dapat diamati dari Samudra Pasifik, Australia, Singapura, Indonesia kecuali Sumatera bagian Utara dan Filipina bagian Selatan. Di Australia dan Pasifik akan mengalami gerhana matahari cincin. Sementara di Indonesia kecuali Sumatera bagian Utara, akan berupa gerhana matahari sebagian (GMS) pada 10 Mei 2013 yang dapat disaksikan pada pagi hari. Fase GMC, di mana gerhana mulai pada 21 25.1 UT, gerhana cincin mulai di 23 32.6 UT, dan puncaknya pada 00 19.6 UT, gerhana cincin berakhir 02 17.8 UT serta gerhana berakhir pada 03 25.3 UT. Namun, waktu untuk setiap fase di setiap lokasi bisa berbeda dengan waktu-waktu tersebut, karena tergantung pada posisi lokasi pengamat di permukaan bumi dan posisi bulan dan matahari nisbi terhadap posisi pengamat.
Perkiraan bermula dan berakhirnya Gerhana Matahari Cincin 10 Mei 2013 (Sumber: NASA)
Overview Map Gerhana Matahari Cincin 10 Mei 2013 (Sumber: wikipedia)

Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan sesegera mungkin.

Pergerakan Gerhana Matahari Cincin 9 - 10 Mei 2013
(Sumber: wikipedia)
Gerhana mulai dapat terlihat di Kupang, Manado, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Merauke dan Jayapura. Selain Kupang dan Manado, masyarakat di enam daerah lainnya beruntung bisa menyaksikan puncak gerhana hingga gerhana berakhir. Sementara puncak gerhana juga bisa dilihat masyarakat di Surabaya, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Samarinda, Denpasar, Mataram, Kupang, Manado, Kendari, Palu, Makassar. Sedangkan gerhana berakhir bisa dilihat dari Padang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Samarinda, Denpasar, Mataram, Kupang, Manado, Kendari, Palu, Makassar.
Diperkirakan, pada tahun 2013 ini akan terjadi lima kali gerhana, yaitu dua kali gerahana matahari dan tiga kali gerhana bulan.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments:

Post a Comment